Minggu, 15 Mei 2016

Karya Ilmiah Tentang Pergaulan Seks Bebas

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini kami tujukan kepada :
Ø  Bapak Rudiyase, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran bahasa Indonesia
Ø  Teman-teman Kelomopok 1
Ø  Teman-teman Siswa-Siswi MAN 3 Sukabumi
Ø  Kalangan remaja, anak-anak, ataupun dewasa
Ø  Masyarakat, dan
Ø  Pembaca Karya Ilmiah ini baik siapapun
  
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah ini berjudul Pengaruh Pergaulan Seks Bebas Bagi kehidupan Remaja Sekolah
Dan disahkan pada tanggal :
Hari/Tanggal  :
Waktu             :
Tempat            :

Mengetahui,

  Wali Kelas                                                                                                  ketua Kelompok




Rudiyase S.Pd                                                                                                 Hasbi Alfauzi
NIP:                                                                                                                 NIS:



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini kami yang merupakan salah satu syarat untuk menentukan dan memperoleh nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MAN 3 Sukabumi yang berjudul “Pengaruh Pergaulan Seks Bebas Bagi Kehidupan Remaja”.
Pada Karya Ilmiah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber, referensi dan pengarahan dari berbagai pihak . Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Ilmiah ini terutama kepada Bapak Rudiyase S.pd  yang mengajar mata pelajaran ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa Karya Ilmiah ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
                                                                                                            
                                                                                                      Surade, 08 Maret 2016
      Penulis




ABSTRAK
Karya Ilmiah ini berisi tentang pengertian, dampak negatif seks bebas, penyakit, penyebab dan cara mensosialisasiakn pendidikan tentang seks bebas di kalangan remaja, penulisan mengangkat topik ini karena melihat keadaan pada zaman sekarang yang sangat memprihatinkan apalagi dikalangan remaja sebagai pemimpin atau penerus generasi bangsa masa depan, karena maraknya pergaulan seks bebas dan dampak negatif yang ditimbulkkannya baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. penulis bertujuan dengan diangkatnya topik ini mudah-mudahan bisa menyadarkan atau mengingtkan kepada remaja bahwa bahayanya pergaulan seks bebas dan bisa mengurangi dampak seks bebas yang terjadi dilingkungan masyarakat.
Karya Ilmiah ini cenderung berisi kepada dampak negatif yang ditimbulkan seperti dampak bagi kesehatan, maupun psikologi seseorang tersebut, contoh penyakit yang ditimbulkan adalah penyakit kelamin, Virus HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit lainnya. Sedangkan dampak psikologi seperti kenangan buruk, dikucilkan dimasyarakat, dan penyeselan.
Tidak hanya dampak negatif yang ditimbulkan tetapi kami juga mencantumkan tentang penyebab perilaku seks bebas tersebut. Selain melakukan penelitian berupa observasi kami juga melakukan wawancara kepada beberapa remaja yang telah kami tentukan untuk bisa membuktikan dan memperkuat penelitian kami, supaya penelitian ini bersipat objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

  

UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillaahirrabil’aalamiin kami telah dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan lancar, demi memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia.
Pertama-tama kami mengucapkan banyak syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan kemampuan kepada kami untuk dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini. Kemudian kepada teman-teman kelompok 1 yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini, dan yang terakhir kepada Bpk. Rudiyase S.Pd. selaku Guru pembimbing Bahasa Indonesia.

   
DAFTAR ISI
Kata pengantar                       : …………………………………………………………………
Abstrak                                   : …………………………………………………………………
Ucapan terima kasih               : …………………………………………………………………
Daftar isi                                 : …………………………………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN                                                                     
1.1 Latar belakang                  : …………………………………………………………………
1.2 Rumusan masalah            : …………………………………………………………………
1.3 Tujuan penelitian             : …………………………………………………………………
1.4 Mamfaat  penelitian         : …………………………………………………………………
1.5 Metode penelitian            : …………………………………………………………………
1.6 Sistematika penelitian      : …………………………………………………………………
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertan seks bebas        : …………………………………………………………………
2.2 Dampak negatif dari seks bebas : …………………………………………………………..
2.3 Penyakit akibat seks bebas     : ……………………………………………………………..
2.4 Penyebab perilaku seks bebas : …………………………………………………………….
2.5 Cara mensosialisasikan Pendidikan seks bebas : …………………………………………..
BAB III METODE PENELITIAN
3.1  Tempat dan Waktu Penelitian :…………………………………………………………….
3.2  Subjek Penelitian      : ……………………………………………………………………..
3.3  Instrumen Penelitian : ……………………………………………………………………..
3.4  Prosedur Penelitian    :……………………………………………………………………...
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Observasi          : ……………………………………………………………………..
4.2 Hasil Angket               : ……………………………………………………………………..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan                : ……………………………………………………………………..
5.2 Saran                           : ……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
            

BAB I
PENDAHULUAN
                      
1.1  Latar Belakang Masalah   
Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya kenakalan remaja. Kemajuan teknologi telah merubah pola pikir kalangan remaja. Perubahan pola pikir remaja juga disertai dengan perubahan perilaku remaja dalam menyikapi zaman modernisasi. Kenakalan remaja tidak hanya disebabkan oleh pengaruh teknologi yang semakin modern, namun bisa juga disebabkan oleh berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Perubahan perilaku yang banyak terjadi di kalangan remaja kini menjadi hal yang sangat di takuti orang tua.
Dariyo. A (dalam Dwi Arsita. R, 2009: 1) mengatakan pergaulan bebas yang tak terkendali secara normatif dan etika-moral antar remaja yang berlainan jenis, akan berakibat adanya hubungan seksual di luar nikah (pergaulan bebas/ seks pranikah). Free seks atau seks bebasmenjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja saat ini. Tanpa merasa malu mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal yang sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita dewasa (> 20 tahun) saja yang melakukannya, namun sekarang kalangan remaja SMP-SMA sudah melakukannya walaupun hanya satu kali. Kita juga tidak tahu lagi berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan dan masih perjaka, karena tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah melakukan seks bebas.
Rusaknya moral remaja saat ini dikhawatirkan akan merusak sendi-sendi kehidupan di masyarakat yang akan datang. Saat ini banyak hal yang dilakukan oleh remaja, orang tua, dan pemerintah dalam memerangi seks bebas yang sudah mulai menghiasi kehidupan remaja. Sehingga dalam makalah ini, penulis membantu untuk mengurangi dampak seks bebas yang kini mendera di kalangan remaja.
 1.2  Rumusan Masalah
1.2.1  Apa yang dimaksud dengan seks bebas ?
1.2.2 Apa dampak negatif  yang di timbulkan dari seks bebas bagi kehidupan                          remaja ?
1.2.3  Apa penyakit yang di timbulkan dari seks bebas bagi kehiduan remaja ?
1.2.4  Apa penyebab perilaku seks bebas ?
1.2.5 Bagaimana cara mensosialisasikan pendidikan tentang bahaya seks bebas bagi   kehiduan remaja ?
1.3  Tujuan Penelitian
       1.3.1  Untuk Mengurangi dampak negatif dari pergaulan seks bebas
       1.3.2  Menyadarkan/mengingatkan kepada remaja bahwa bahaya pergaulan seks bebas
       1.3.3 Mengingatkan kepada orang tua dan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anak remajanya
1.4  Manfaat Penulisan
       1.4.1 Dapat menambah wawasan dan pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca
       1.4.2 Mengingatkan kepada remaja bahwa bahayanya pergaulan seks bebas
       1.4.3 Mengetahui pentinya pendidikan tentang seks bebas bagi kehidupan remaja
       1.4.4 Bisa lebih hati-hati dalam mengontrol dan mengawasi anak remaja bagi orang tua dan masyarakat
1.5 Metode Penelitian
    1.5.1  Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bunderan Surade, dan di lingkungan sekolah MAN 3 Sukabumi pada tanggal 14 Februari dan 08 Maret 2016
    1.5.2  Subjek Penelitian
              Subjek penelitian adalah kehidupan remaja sehari-hari
    1.5.3  Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa tingkah laku, sikap, dan pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat
    1.5.4  Prosedur Penelitian
              Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a)     Menentukan beberapa remaja yang akan diwawancarai
b)     Mengajukan beberapa pertanyaan melalui penyebaran anagket
c)     Mengumpulkan angket yang telah disebar kepada beberapa orang yang telah ditentukan
d)     Melihat dan mencatat hasil angket
e)     Menarik kesimpulan dari cacatan hasil angket
f)      Mengamati dan menghubungkannya dengan pergaulan kehidupan remaja pada lingkungan sekitar
g)     Melakukan pengamatan terhadap sikap, tingkah laku, dan pergaulan remaja di lingkungan masyarakat, maupun ditempat-tempat mereka sering berkumpul seperti tempat hiburan dan yang lainnya
h)     Menggabungkan hasil dari wawancara dan hasil dari pengamatan di lingkungan sekitar, kemudian menarik kesimpulan akhir dari semua yang telah dilakukan.
 1.6 Sistematika Penulisan
             Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN,
BAB II LANDASAN TEORI,
BAB III METODE PENELITIAN,
BAB IV HASIL PENELITIAN,
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN,
DAFTAR PUSTAKA.
                                                                                           
                          
 BAB II
LANDASAN TEORI
                                                                                                    
2.1 Pengertian seks bebas                                                                     
              Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar
menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara  mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual
Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat disimpulkan pengertian seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.
2.2 Dampak negatif dari seks bebas
Ø  Beresiko tinggi terkena kanker serviks
Ø  Mengakibatkan ketagihan
Ø  Beresiko tertular penyakit kelamin dan HIV-AIDS yang bisa menyebabkan kemandulan bahkan kematian.
Ø  Terjadinya KTD (Kehamilan yang tidak di inginkan) hingga tindakan aborsi yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan, kanker rahim, cacat permanen bahkan berujung pada kematian.
Ø  Menciptakan kenangan buruk, Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.
Ø  Dampak Psikologis yang seringkali terlupakan ketika melakukan free sex adalah akan selalu muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan, binggung, stress, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas, insomnia (sulit tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri, takut akan hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit mempertahankan hubungan.

2.3  Penyakit akibat seks bebas
menurut Centers for Diseases Control and Prevention di Atlanta menyebutkan, ada 10 penyakit menular lewat seks. Berikut 10 penyakit yang kerap diderita bagi para "penganut" seks bebas yang sering gunta ganti pasangan.
1. Herpes Genital                     
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa) 
3. Gonore (Kencing Nanah)
4. Klamidia
5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
6. Hepatitis B
7. Kanker prostat
8. Kanker Serviks (leher rahim)
9. HIV / AIDS
10. Trichomoniasis

2.4  Penyebab perilaku seks bebas
Adapun beberapa penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas menurut Hyde (1990) yaitu:
v  Usia
v  Usia yang muda saat berhubungan seksual pertama
v  Usia saat menstruasi pertama
v  Agama
v  Pacar
v  Kencan yang lebih awal
v  Pengalaman pacaran/kencan (hubungan afeksi)
v  Orang tua
v  Teman sebaya (peers group)
v  Kebebasan
v  Daya tarik seksual
v  Standar orang tua vs standar teman
v  Saudara kandung
v  Gender
v  Ketidakhadiran ayah
v  Ketidakhadiran orang tua
v  Kecenderungan pergaulan yang makin bebas
v  Penyebaran Informasi Melalui Media Massa
                                                 
2.5  Cara mensosialisasikan Pendidikan seks bebas
Ada dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja. Faktor pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham dengan sex education, sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. Sehingga dari ketidakpahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggungjawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Berikut ini adalah beberapa POIN-POIN topik/materi penting yang secara umum perlu diketahui, yang perlu disampaikan dalam sex education.
 1.  MENGENALKAN PERBEDAAN LAWAN JENIS
Jelaskan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang memiliki perbedaan jenis kelamin. Hal ini yang menyebabkan beberapa hal menjadi berbeda, seperti cara berpakaian, gaya rambut, cara buang air kecil. Terangkan bahwa anak laki-laki jika  sudah besar akan jadi ayah dan anak perempuan akan men­jadi ibu. Tugas utama ayah adalah mencari nafkah, walaupun harus tetap memperhatikan keluarga. Adapun tugas utama ibu adalah mengatur rumah tangga dan kelu­arga. Namun, tidak menutup kemungkinan seorang ibu membantu ayah dalam mencukupi kebutuhan. Dengan demikian, anak bisa memahami peran jenis kelamin dengan baik dan benar.
2.  MEMPERKENALKAN ORGAN SEKS
Caranya cukup mudah, misalnya dengan menggunakan boneka ataupun ketika mandi. Perkenalkan anak secara singkat organ tubuh yang dimiliki, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, serta jangan lupa penis dan va­gina. Terangkan juga fungsi dari anggota tubuh dan cara pemeliharaannya agar terhindar dari kuman penyakit.

3.  MENGHINDARI ANAK DARI KEMUNGKINAN PELECEHAN SEKSUAL
Tegaskan pada anak bahwa alat kelamin tidak boleh dipertontonkan secara sembarangan. Tumbuhkan rasa malu pada anak, misalnya ketiika keluar dari kamar mandi hendaknya mengenakan pakaian atau handuk penutup. Selain itu, jika ada yang menyentuhnya, segera laporkan pada orang tua atau guru di sekolah. Anak boleh teriak sekeras-kerasnya dalam hal ini untuk melindungi dirinya.
4.  INFORMASIKAN TENTANG ASAL-USUL ANAK
Untuk anak usia prasekolah, bisa diterangkan bahwa anak berasal dari perut ibu, misalnya sambil menunjuk perut ibu atau pada ibu yang sedang hamil. Sejalan dengan usia, anak boleh diterang­kan bahwa seorang anak berasal dari sel telur ibu yang dibuahi oleh sperma yang berasal dari ayah. Tekankan bahwa pembuahan boleh atau bisa dilakukan setelah wanita dan pria menikah.
5.  PERSIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS
Orang tua dapat memberikan anak buku dengan topik pendidikan tentang seks. Bacalah bersama anak dan diskusikan apa yang telah dibaca. Hati-hati menonton acara televisi yang mungkin tidak sengaja berisi kasus-kasus perkosaan dan kekerasan seksual lainnya.
Oleh karena itu, orang tua harus peka untuk langsung mendiskusikannya dan menjelaskan secara baik, sebab akibat dari kasus tersebut. Yang terpenting di sini adalah meluangkan waktu, untuk menyampaikan pendidikan seks dengan santai dan cukup waktu. Perhatikan juga karakter anak dan rentang atensi yang dimiliki anak, sehingga anak tidak bosan atau jenuh. Gunakan media seperti gambar, buku, dan benda lain yang menarik minat anak dan buat semenarik mungkin.


BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan beberapa remaja yang telah ditentukan tentang pengaruh pergaulan seks bebas bagi kehidupan remaja, kemudian mendatangi tempat-tempat yang sering di jadikan sebagai tempat berkumpul para remaja di malam hari dengan cara melakukan analisis atau pengamatan.
3.1  Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bunderan Surade, dan di lingkungan sekolah MAN 3    Sukabumi pada tanggal 14 Februari dan 08 Maret 2016
3.2  Subjek Penelitian                                                      
       Subjek penelitian adalah kehidupan remaja sehari-hari
3.3  Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian berupa tingkah laku, sikap, dan pergaulan remaja dalam kehidupan    sehari-hari di masyarakat.
3.4  Prosedur Penelitian
       Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a)     Menentukan beberapa remaja yang akan diwawancarai
b)     Mengajukan beberapa pertanyaan melalui penyebaran angket
c)     Mengumpulkan angket yang telah disebar kepada beberapa orang yang telah ditentukan
d)     Melihat dan mencatat hasil angket
e)     Menarik kesimpulan dari cacatan hasil angket
f)      Mengamati dan menghubungkannya dengan pergaulan kehidupan remaja pada lingkungan sekitar
g)     Melakukan pengamatan terhadap sikap, tingkah laku, dan pergaulan remaja di lingkungan masyarakat, maupun ditempat-tempat mereka sering berkumpul seperti tempat hiburan dan yang lainnya
h)     Menggabungkan hasil dari wawancara dan hasil dari pengamatan di lingkungan sekitar, kemudian menarik kesimpulan akhir dari semua yang telah dilakukan.


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.2 Hasil Observasi
            Berdasarkan Observasi atau pengamatan yang telah dilakukan  pada malam hari, dimana biasanya para remaja berkumpul di suatu tempat contohnya seperti tempat-tempat hiburan, rekreasi, maupun tempat-tempat biasa berkumpul.
pengamatan kami lakukan di Bunderan Surade pada malam hari minggu dengan cara mengamati sikap, dan prilaku beberapa remaja yang ada ditempat tersebut.
Hasil pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Ø  Remaja mayoritas adalah perokok
Ø  Remaja mayoritas/kebanyakan bergaul dengan berkelompok
Ø  Lebih sering berkumpul pada malam hari
Ø  Tidak segan membawa pasangannya bahkan di depan teman-temannya
Penyebab maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja adalah kurangnya pengawsan dari orang tua, kurangnya Kesadaran tentang bahaya pergaulan seks bebas, kurangnya pendidikan baik formal maupun nonformal tentang pengaruh pergaulan bebas apalagi pergaulan seks bebas bagi kehidupan remaja, semakin berkurangnya kesadaran dalam diri sendiri tentang bagaimana etika maupun moral yang baik dilingkungan masyarakat, dan yang terakhir adalah pengaruh lingkungan yang kuat bagi pembentukan sikap, dan karakter remaja.
Kami juga melakukan analisis dalam Internet tentang pergaulan dan pengaruh seks bebas bagi kehidupan remaja dan hasilnya adalah survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan Kementrian Kesehatan, (Kemenkes) pada Oktober 2015. Grafik tersebut memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah melakukan hubungan seks di luar nikah .  20% dari 94.270  perempuan yang mengalami hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja dan  21%  diantaranya pernah melakukan aborsi.Lalu pada kasus terinfeksi HIV dalam rentang 3 bulan sebanyak 10.203 kasus, 30% penderitanya berusia remaja. Fenomena itu sebenarnya merupakan lanjutan dari begitu banyak kemudahan yang diterima anak-anak, bahkan yang berasal dari para orangtua mereka  sendiri, untuk mengakses konten-konten porno di medsos via gadget yang diperoleh pada usia terlalu dini
tanpa dibekali aturan yang tepat dalam penggunaannya. 
4.2 Hasil Angket
            Penyebaran angket dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan pergaulan seks bebas baik perilaku sikap, maupun ciri-ciri pergaulan bebas kepada beberapa remaja sekolah yang telah ditentukan.
Contoh angket yang diajukan adalah sebagai berikut :
No
Pertanyaan
Jawaban
1
 Apakah dilingkungan anda terutama anak remaja banyak yang merokok ?
Ya
Tidak
2
 Apakah orang tua anda melarang anda berpacaran ?


3
 Apakah anda seorang perokok ?


4
 Apakah anda suka minum keras atau minuman beralkohol lainnya ?


5
 Apakah anda suka keluar rumah pada malam hari ?


6
 Apakah anda lebih suka pergi keluar rumah daripada berdiam diri didalam rumah?


7
 Apakah anda pernah membawa pasangan anda keluar pada malam hari ?


8
 Apakah anda pernah melakukan hubungan tubuh dengan pasangan anda ?


9
 Apakah anda merasa malu ketika membawa pasangan anda ikut bermain dengan  teman-teman anda ?


10
 Apakah anda suka mencoba hal-hal baru meskipun itu berbentuk negatif ?


11
 Apakah anda pernah mencoba obat-obatan berbahaya sejenis narkoba ?


12
 Apakah anda pernah merasa menyesal ketika anda melakukan kesalahan ?


Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan diri anda.

Berdasarkan hasil wawancara dengan cara menyebar angket kepada 10 siswa yang telah ditentukan diperoleh data sebagai berikut :
Ø  Remaja mayoritas adalah perokok
Ø  Remaja mayoritas/kebanyakan bergaul dengan berkelompok
Ø  Lebih sering berkumpul dan bermain pada malam hari
Ø  Tidak segan membawa pasangannya bahkan di depan teman-temannya
Ø  Lebih suka pergi keluar rumah daripada berdiam diri didalam rumah
Ø  Tidak takut mencoba hal-hal baru meskipun itu berbentuk negatif, bahkan
Ø  Sesekali pernah mencoba minuman keras ataupun sejenisnya
 Jadi dapat kita simpulkan dari hasil penyebaran angket yang dilakukan  menghasilakan data persentase sebagai berikut :
 ( Gambar Persentase dari hasil penyebaran Angket, gambar dalam microsoft exel

Peneletian kami kurang kuat karena bukti yang kami dapatkan dari hasil penelitian kurang cenderung kepada hal-hal yang sejenis perbuatan seks bebas, berbeda dengan remaja atau siswa sekolah diperkotaan yang menganggap seks bebas itu merupakan hal yang biasa.
Mungkin karena dikita remaja-remaja ataupun pelajar sekolah masih bisa terkontrol terhadap perilaku yang menyimpang kepada seks bebas dan belum banyak terpengaruh terhadap kegiatan perilaku seks bebas, meskipun ada salah sedikit remaja yang telah melakukannya.


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
            Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
1)     Dampak-dampak yang di timbulkan dari pergaulan seks bebas dapat berakibat negatif  bagi psikolog, maupun kehidupan remaja
2)     penyakit yang ditimbulkan dari seks bebas dapat menular dan beresiko menyebabkan kematian
3)     Dapat menimbulkan dampak buruk bagi perubahan sikap, etika, dan moral remaja dilingkungan keluarga maupun masyarakat
4)     penyebab maraknya pergaulan seks bebas adalah sebagai berikut :
Ø  kurangnya pengawasan dari orang tua,
Ø  kurangnya kesadaran tentang bahaya pergaulan seks bebas,
Ø  kurangnya pendidikan baik formal maupun nonformal tentang bahaya pergaulan bebas apalagi pengaruh pergaulan seks bebas bagi kehiduan remaja,
Ø  semakin berkurangnya kesadaran dalam diri sendiri tentang bagaimana etika maupun moral yang baik dilingkungan masyarakat, dan yang terakhir adalah
Ø  pengaruh lingkungan yang kuat bagi pembentukan sikap, dan karakter remaja

5.2  Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian diatas, peneliti menyarankan :
1)     Sebaiknya, Orang tua lebih teliti dalam mengawasi pergaulan anaknya
2)     Lebih berhati-hati dalam bergaul dan memilih teman bermain
3)     Memilih lingkungan yang baik buat bergaul dan bermain
4)     Adanya sosialisasi kesadaran tentang bahaya pergaulan seks bebas bagi kehidupan remaja, dan yang terpenting adalah :
5)     Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
  

DAFTAR PUSTAKA




LAMPIRAN-LAMPIRAN

dalam lampiran-lampiran sertakan photo-photo penelitian baik penelitian lapangan ataupun ketika penyebaran angket guna menjadikan bukti bahwa kita telah melakukan penelitian. tetapi jangan lupa identitas orang yang kita jadikan objek harus dijaga kerahasiannya demi menjaga identitas orang tersebut )