HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya
Ilmiah ini kami tujukan kepada :
Ø
Bapak
Rudiyase, S.Pd selaku guru pembimbing mata pelajaran bahasa Indonesia
Ø
Teman-teman
Kelomopok 1
Ø
Teman-teman
Siswa-Siswi MAN 3 Sukabumi
Ø
Kalangan
remaja, anak-anak, ataupun dewasa
Ø
Masyarakat,
dan
Ø
Pembaca
Karya Ilmiah ini baik siapapun
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
Ilmiah ini berjudul Pengaruh Pergaulan
Seks Bebas Bagi kehidupan Remaja Sekolah
Dan
disahkan pada tanggal :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Mengetahui,
Wali Kelas ketua Kelompok
Rudiyase S.Pd Hasbi
Alfauzi
NIP: NIS:
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini kami yang merupakan
salah satu syarat untuk menentukan dan memperoleh nilai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MAN 3 Sukabumi yang berjudul “Pengaruh Pergaulan Seks Bebas Bagi Kehidupan Remaja”.
Pada Karya Ilmiah ini kami banyak mengambil
dari berbagai sumber, referensi
dan pengarahan dari berbagai pihak . Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami
mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan Karya
Ilmiah ini terutama kepada Bapak Rudiyase S.pd yang mengajar mata pelajaran ini, semoga Tuhan
Yang Maha Esa memberikan kesehatan serta rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua. Amin.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa Karya
Ilmiah
ini sangat jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan laporan ini.
Akhir
kata kami mengucapkan terima kasih dan semoga Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak.
Surade,
08
Maret
2016
Penulis
ABSTRAK
Karya Ilmiah ini berisi
tentang pengertian, dampak negatif seks bebas, penyakit, penyebab dan cara
mensosialisasiakn pendidikan tentang seks bebas di kalangan remaja, penulisan
mengangkat topik ini karena melihat keadaan pada zaman sekarang yang sangat memprihatinkan
apalagi dikalangan remaja sebagai pemimpin atau penerus generasi bangsa masa
depan, karena maraknya pergaulan seks bebas dan dampak negatif yang
ditimbulkkannya baik bagi diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. penulis
bertujuan dengan diangkatnya topik ini mudah-mudahan bisa menyadarkan atau
mengingtkan kepada remaja bahwa bahayanya pergaulan seks bebas dan bisa
mengurangi dampak seks bebas yang terjadi dilingkungan masyarakat.
Karya Ilmiah ini cenderung berisi kepada dampak negatif
yang ditimbulkan seperti dampak bagi kesehatan, maupun psikologi seseorang
tersebut, contoh penyakit yang ditimbulkan adalah penyakit kelamin, Virus
HIV/AIDS, dan penyakit-penyakit lainnya. Sedangkan dampak psikologi seperti
kenangan buruk, dikucilkan dimasyarakat, dan penyeselan.
Tidak hanya dampak negatif yang ditimbulkan tetapi
kami juga mencantumkan tentang penyebab perilaku seks bebas tersebut. Selain
melakukan penelitian berupa observasi kami juga melakukan wawancara kepada
beberapa remaja yang telah kami tentukan untuk bisa membuktikan dan memperkuat
penelitian kami, supaya penelitian ini bersipat objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillaahirrabil’aalamiin kami telah dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan lancar,
demi memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia.
Pertama-tama
kami mengucapkan banyak syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan
kemampuan kepada kami untuk dapat menyelesaikan
Karya Ilmiah ini.
Kemudian kepada teman-teman kelompok 1
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian Karya Ilmiah ini, dan yang terakhir
kepada Bpk. Rudiyase
S.Pd. selaku Guru pembimbing
Bahasa Indonesia.
DAFTAR
ISI
Kata
pengantar :
…………………………………………………………………
Abstrak : …………………………………………………………………
Ucapan
terima kasih :
…………………………………………………………………
Daftar
isi : …………………………………………………………………
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang :
…………………………………………………………………
1.2
Rumusan masalah :
…………………………………………………………………
1.3
Tujuan penelitian :
…………………………………………………………………
1.4
Mamfaat penelitian :
…………………………………………………………………
1.5
Metode penelitian :
…………………………………………………………………
1.6
Sistematika penelitian :
…………………………………………………………………
BAB
II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertan seks bebas :
…………………………………………………………………
2.2 Dampak negatif dari seks bebas : …………………………………………………………..
2.3 Penyakit akibat seks bebas : ……………………………………………………………..
2.4 Penyebab perilaku seks bebas : …………………………………………………………….
2.5 Cara
mensosialisasikan Pendidikan seks bebas : …………………………………………..
BAB
III METODE PENELITIAN
3.1
Tempat dan Waktu Penelitian
:…………………………………………………………….
3.2 Subjek Penelitian : ……………………………………………………………………..
3.3 Instrumen Penelitian : ……………………………………………………………………..
3.4 Prosedur Penelitian :……………………………………………………………………...BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Observasi :
……………………………………………………………………..
4.2 Hasil Angket
: ……………………………………………………………………..
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
: ……………………………………………………………………..
5.2 Saran : ……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Di zaman yang semakin berkembang
semakin beragam pula tingkah laku serta masalah sosial yang terjadi di
masyarakat terutama masalah remaja. Perkembangan teknologi sekarang ini telah
banyak memberi pengaruh buruk bagi remaja sehingga menyebabkan terjadinya
kenakalan remaja. Kemajuan teknologi telah merubah pola pikir kalangan remaja.
Perubahan pola pikir remaja juga disertai dengan perubahan perilaku remaja
dalam menyikapi zaman modernisasi. Kenakalan remaja tidak hanya disebabkan oleh
pengaruh teknologi yang semakin modern, namun bisa juga disebabkan oleh
berbagai faktor yaitu faktor intern yang berasal dari dalam diri sendiri dan
faktor ekstern yang bisa berasal dari pengaruh lingkungan. Perubahan perilaku
yang banyak terjadi di kalangan remaja kini menjadi hal yang sangat di takuti
orang tua.
Dariyo. A (dalam Dwi
Arsita. R, 2009: 1) mengatakan pergaulan bebas yang tak terkendali secara
normatif dan etika-moral antar remaja yang berlainan jenis, akan berakibat
adanya hubungan seksual di luar nikah (pergaulan bebas/ seks pranikah). Free seks
atau seks bebasmenjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja saat
ini. Tanpa merasa malu mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal
yang sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita
dewasa (> 20 tahun) saja yang melakukannya, namun sekarang kalangan remaja
SMP-SMA sudah melakukannya walaupun hanya satu kali. Kita juga tidak tahu lagi
berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan dan masih perjaka, karena
tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah melakukan seks bebas.
Rusaknya moral remaja saat ini
dikhawatirkan akan merusak sendi-sendi kehidupan di masyarakat yang akan
datang. Saat ini banyak hal yang dilakukan oleh remaja, orang tua, dan
pemerintah dalam memerangi seks bebas yang sudah mulai menghiasi kehidupan
remaja. Sehingga dalam makalah ini, penulis membantu untuk mengurangi
dampak seks bebas yang kini mendera di kalangan remaja.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan
seks bebas ?
1.2.2
Apa dampak
negatif yang di timbulkan dari seks
bebas bagi kehidupan remaja ?
1.2.3 Apa penyakit
yang di timbulkan dari seks bebas bagi kehiduan remaja ?
1.2.4 Apa penyebab perilaku seks bebas ?
1.2.5
Bagaimana
cara mensosialisasikan pendidikan tentang bahaya seks bebas bagi kehiduan remaja ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1
Untuk Mengurangi dampak negatif dari pergaulan seks bebas
1.3.2 Menyadarkan/mengingatkan kepada remaja bahwa
bahaya pergaulan seks bebas
1.3.3 Mengingatkan kepada
orang tua dan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengawasi anak remajanya
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1
Dapat menambah
wawasan dan pengetahuan baik bagi penulis maupun pembaca
1.4.2 Mengingatkan kepada remaja bahwa
bahayanya pergaulan seks bebas
1.4.3 Mengetahui pentinya
pendidikan tentang seks bebas bagi kehidupan remaja
1.4.4 Bisa
lebih hati-hati dalam mengontrol dan mengawasi anak remaja bagi orang tua dan
masyarakat
1.5 Metode Penelitian
1.5.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di Bunderan Surade, dan di
lingkungan sekolah MAN 3 Sukabumi pada tanggal 14 Februari dan 08 Maret 2016
1.5.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah kehidupan remaja
sehari-hari
1.5.3 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian
berupa tingkah laku, sikap, dan pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat
1.5.4 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian menggunakan langkah-langkah sebagai berikut
:
a)
Menentukan beberapa remaja yang akan diwawancarai
b)
Mengajukan beberapa pertanyaan melalui penyebaran
anagket
c)
Mengumpulkan angket yang telah disebar kepada
beberapa orang yang telah ditentukan
d)
Melihat dan mencatat hasil angket
e)
Menarik
kesimpulan dari cacatan hasil angket
f)
Mengamati
dan menghubungkannya dengan pergaulan kehidupan remaja pada lingkungan sekitar
g)
Melakukan pengamatan terhadap
sikap, tingkah laku, dan pergaulan remaja di lingkungan masyarakat, maupun
ditempat-tempat mereka sering berkumpul seperti tempat hiburan dan yang lainnya
h)
Menggabungkan
hasil dari wawancara dan hasil dari pengamatan di lingkungan sekitar,
kemudian menarik kesimpulan akhir dari semua yang telah dilakukan.
Sistematika penulisan
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN,
BAB II LANDASAN TEORI,
BAB III METODE PENELITIAN,
BAB IV HASIL PENELITIAN,
BAB V KESIMPULAN
DAN SARAN,
DAFTAR PUSTAKA.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian seks
bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar
menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat
seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan
sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah
segala cara mengekspresikan dan
melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti
berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi perilaku
tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki
pengalaman tentang seksual
Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat
disimpulkan pengertian seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual
terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan
pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan
dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa
diterima secara umum.
2.2 Dampak negatif dari seks bebas
Ø Beresiko tinggi terkena kanker
serviks
Ø Mengakibatkan ketagihan
Ø Beresiko tertular penyakit kelamin
dan HIV-AIDS yang bisa menyebabkan kemandulan bahkan kematian.
Ø Terjadinya KTD (Kehamilan yang tidak
di inginkan) hingga tindakan aborsi yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan,
kanker rahim, cacat permanen bahkan berujung pada kematian.
Ø Menciptakan
kenangan buruk, Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau
seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang
berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga
menjadi beban mental yang berat.
Ø Dampak
Psikologis yang seringkali terlupakan ketika melakukan free sex adalah akan
selalu muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak
punya bantuan, binggung, stress, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang
terlibat, takut tidak jelas, insomnia (sulit tidur), kehilangan percaya diri,
gangguan makan, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan
diri sendiri, takut akan hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi,
sulit mempertahankan hubungan.
2.3 Penyakit akibat seks bebas
menurut Centers for
Diseases Control and Prevention di Atlanta menyebutkan, ada 10 penyakit
menular lewat seks. Berikut 10 penyakit yang kerap diderita bagi para
"penganut" seks bebas yang sering gunta ganti pasangan.
1. Herpes Genital
2. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
3. Gonore (Kencing Nanah)
4. Klamidia
5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
6. Hepatitis B
3. Gonore (Kencing Nanah)
4. Klamidia
5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
6. Hepatitis B
7. Kanker prostat
8. Kanker Serviks (leher rahim)
8. Kanker Serviks (leher rahim)
9. HIV / AIDS
10. Trichomoniasis
10. Trichomoniasis
2.4 Penyebab perilaku seks bebas
Adapun
beberapa penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perilaku seks bebas menurut Hyde (1990) yaitu:
v Usia
v Usia yang
muda saat berhubungan seksual pertama
v Usia saat
menstruasi pertama
v Agama
v Pacar
v Kencan yang
lebih awal
v Pengalaman
pacaran/kencan (hubungan afeksi)
v Orang tua
v Teman sebaya
(peers group)
v Kebebasan
v Daya tarik
seksual
v Standar
orang tua vs standar teman
v Saudara
kandung
v Gender
v Ketidakhadiran
ayah
v Ketidakhadiran
orang tua
v Kecenderungan
pergaulan yang makin bebas
v Penyebaran
Informasi Melalui Media Massa
2.5 Cara mensosialisasikan Pendidikan seks bebas
Ada
dua faktor mengapa sex education sangat penting bagi remaja. Faktor
pertama adalah di mana anak-anak tumbuh menjadi remaja, mereka belum paham
dengan sex education,
sebab orang tua masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu. Sehingga dari
ketidakpahaman tersebut para remaja merasa tidak bertanggungjawab dengan seks atau kesehatan anatomi reproduksinya.
Berikut ini adalah beberapa POIN-POIN
topik/materi penting
yang secara umum perlu diketahui, yang perlu disampaikan dalam sex education.
1. MENGENALKAN
PERBEDAAN LAWAN JENIS
Jelaskan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan yang
memiliki perbedaan jenis kelamin. Hal ini yang menyebabkan beberapa hal menjadi
berbeda, seperti cara berpakaian, gaya rambut, cara buang air kecil. Terangkan
bahwa anak laki-laki jika sudah besar
akan jadi ayah dan anak perempuan akan menjadi ibu. Tugas utama ayah adalah
mencari nafkah, walaupun harus tetap memperhatikan keluarga. Adapun tugas utama
ibu adalah mengatur rumah tangga dan keluarga. Namun, tidak menutup
kemungkinan seorang ibu membantu ayah dalam mencukupi kebutuhan. Dengan
demikian, anak bisa memahami peran jenis kelamin dengan baik dan benar.
2. MEMPERKENALKAN ORGAN
SEKS
Caranya cukup mudah, misalnya dengan menggunakan boneka
ataupun ketika mandi. Perkenalkan anak secara singkat organ tubuh yang
dimiliki, seperti rambut, kepala, tangan, kaki, perut, serta jangan lupa penis
dan vagina. Terangkan juga fungsi dari anggota tubuh dan cara pemeliharaannya
agar terhindar dari kuman penyakit.
3. MENGHINDARI ANAK DARI
KEMUNGKINAN PELECEHAN SEKSUAL
Tegaskan pada anak bahwa alat kelamin tidak boleh
dipertontonkan secara sembarangan. Tumbuhkan rasa malu pada anak, misalnya
ketiika keluar dari kamar mandi hendaknya mengenakan pakaian atau handuk
penutup. Selain itu, jika ada yang menyentuhnya, segera laporkan pada orang tua
atau guru di sekolah. Anak boleh teriak sekeras-kerasnya dalam hal ini untuk
melindungi dirinya.
4. INFORMASIKAN TENTANG ASAL-USUL ANAK
Untuk anak usia prasekolah, bisa diterangkan bahwa anak
berasal dari perut ibu, misalnya sambil menunjuk perut ibu atau pada ibu yang
sedang hamil. Sejalan dengan usia, anak boleh diterangkan bahwa seorang anak
berasal dari sel telur ibu yang dibuahi oleh sperma yang berasal dari ayah.
Tekankan bahwa pembuahan boleh atau bisa dilakukan setelah wanita dan pria
menikah.
5. PERSIAPAN MENGHADAPI MASA PUBERTAS
Orang tua dapat memberikan anak buku dengan topik pendidikan
tentang seks. Bacalah bersama anak dan diskusikan apa yang telah dibaca.
Hati-hati menonton acara televisi yang mungkin tidak sengaja berisi kasus-kasus
perkosaan dan kekerasan seksual lainnya.
Oleh
karena itu, orang tua harus peka untuk langsung mendiskusikannya dan
menjelaskan secara baik, sebab akibat dari kasus tersebut. Yang terpenting di
sini adalah meluangkan waktu, untuk menyampaikan pendidikan seks dengan santai
dan cukup waktu. Perhatikan juga karakter anak dan rentang atensi yang dimiliki
anak, sehingga anak tidak bosan atau jenuh. Gunakan media seperti gambar, buku,
dan benda lain yang menarik minat anak dan buat semenarik mungkin.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dengan beberapa remaja
yang telah ditentukan tentang pengaruh
pergaulan seks bebas bagi kehidupan remaja, kemudian mendatangi tempat-tempat yang
sering di jadikan sebagai tempat berkumpul para remaja di malam hari dengan
cara melakukan analisis
atau pengamatan.
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksanakan di Bunderan Surade, dan di lingkungan sekolah MAN 3
Sukabumi pada tanggal 14 Februari
dan 08 Maret 2016
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian
adalah kehidupan remaja sehari-hari
3.3
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian
berupa tingkah laku, sikap, dan pergaulan remaja dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
3.4
Prosedur
Penelitian
Prosedur penelitian
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a)
Menentukan beberapa remaja yang akan diwawancarai
b)
Mengajukan beberapa pertanyaan melalui penyebaran
angket
c)
Mengumpulkan angket yang telah disebar kepada
beberapa orang yang telah ditentukan
d)
Melihat dan mencatat hasil angket
e)
Menarik
kesimpulan dari cacatan hasil angket
f)
Mengamati
dan menghubungkannya dengan pergaulan kehidupan remaja pada lingkungan sekitar
g)
Melakukan pengamatan terhadap
sikap, tingkah laku, dan pergaulan remaja di lingkungan masyarakat, maupun
ditempat-tempat mereka sering berkumpul seperti tempat hiburan dan yang lainnya
h)
Menggabungkan
hasil dari wawancara dan hasil dari pengamatan di lingkungan sekitar,
kemudian menarik kesimpulan akhir dari semua yang telah dilakukan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.2 Hasil
Observasi
Berdasarkan Observasi atau pengamatan yang telah dilakukan pada malam hari, dimana biasanya para remaja berkumpul di suatu tempat contohnya seperti tempat-tempat hiburan, rekreasi, maupun tempat-tempat biasa berkumpul.
pengamatan kami lakukan di Bunderan Surade pada malam hari minggu dengan cara mengamati sikap, dan prilaku beberapa remaja yang ada ditempat tersebut.
Hasil
pengamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Ø Remaja mayoritas adalah perokok
Ø Remaja mayoritas/kebanyakan bergaul dengan
berkelompok
Ø Lebih sering berkumpul pada malam hari
Ø Tidak segan membawa pasangannya bahkan di depan teman-temannya
Penyebab maraknya pergaulan bebas dikalangan remaja adalah kurangnya
pengawsan dari orang tua, kurangnya Kesadaran
tentang bahaya pergaulan seks bebas, kurangnya pendidikan baik formal maupun nonformal tentang pengaruh pergaulan bebas apalagi pergaulan seks bebas bagi kehidupan remaja, semakin berkurangnya kesadaran dalam
diri sendiri tentang bagaimana etika maupun moral yang baik dilingkungan masyarakat, dan
yang terakhir adalah pengaruh lingkungan yang kuat bagi pembentukan sikap, dan karakter remaja.
Kami juga melakukan analisis dalam Internet tentang pergaulan dan pengaruh seks bebas bagi kehidupan remaja dan hasilnya adalah survei yang dilakukan oleh Komite Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI), dan Kementrian Kesehatan, (Kemenkes) pada Oktober 2015.
Grafik tersebut memaparkan bahwa sekitar 62,7% remaja di Indonesia telah
melakukan hubungan seks di luar nikah . 20% dari 94.270 perempuan
yang mengalami hamil di luar nikah juga berasal dari kelompok usia remaja
dan 21% diantaranya pernah melakukan aborsi.Lalu pada kasus
terinfeksi HIV dalam rentang 3 bulan sebanyak 10.203 kasus, 30% penderitanya
berusia remaja. Fenomena itu sebenarnya merupakan lanjutan dari begitu banyak
kemudahan yang diterima anak-anak, bahkan yang berasal dari para orangtua
mereka sendiri, untuk mengakses konten-konten porno di medsos via gadget
yang diperoleh pada usia terlalu dini
tanpa
dibekali aturan yang tepat dalam penggunaannya.
4.2 Hasil Angket
Penyebaran angket
dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan
pergaulan seks bebas baik perilaku sikap, maupun ciri-ciri pergaulan bebas
kepada beberapa remaja sekolah yang telah ditentukan.
Contoh angket yang diajukan adalah sebagai berikut :
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
|
1
|
Apakah dilingkungan anda terutama
anak remaja banyak yang merokok ?
|
Ya
|
Tidak
|
2
|
Apakah orang tua anda melarang
anda berpacaran ?
|
||
3
|
Apakah anda seorang perokok ?
|
||
4
|
Apakah anda suka minum keras atau
minuman beralkohol lainnya ?
|
||
5
|
Apakah anda suka keluar rumah pada
malam hari ?
|
||
6
|
Apakah anda lebih suka pergi
keluar rumah daripada berdiam diri didalam rumah?
|
||
7
|
Apakah anda pernah membawa pasangan anda
keluar pada malam hari ?
|
||
8
|
Apakah anda pernah melakukan hubungan tubuh
dengan pasangan anda ?
|
||
9
|
Apakah anda merasa malu ketika membawa
pasangan anda ikut bermain dengan
teman-teman anda ?
|
||
10
|
Apakah anda suka mencoba hal-hal baru
meskipun itu berbentuk negatif ?
|
||
11
|
Apakah anda pernah mencoba obat-obatan
berbahaya sejenis narkoba ?
|
||
12
|
Apakah anda pernah merasa menyesal ketika
anda melakukan kesalahan ?
|
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan jujur sesuai dengan keadaan diri anda.
Berdasarkan hasil wawancara dengan cara menyebar
angket kepada 10 siswa yang telah ditentukan diperoleh data sebagai berikut :
Ø Remaja mayoritas
adalah perokok
Ø Remaja mayoritas/kebanyakan bergaul dengan
berkelompok
Ø Lebih sering berkumpul dan bermain pada malam hari
Ø Tidak segan membawa pasangannya bahkan di depan teman-temannya
Ø Lebih suka pergi keluar rumah daripada berdiam
diri didalam rumah
Ø Tidak takut mencoba hal-hal baru meskipun itu
berbentuk negatif, bahkan
Ø Sesekali pernah mencoba minuman keras ataupun
sejenisnya
Jadi dapat kita simpulkan dari hasil penyebaran
angket yang dilakukan menghasilakan data
persentase sebagai berikut :
( Gambar Persentase dari hasil penyebaran Angket, gambar dalam microsoft exel )
Peneletian kami kurang kuat karena
bukti yang kami dapatkan dari hasil penelitian kurang cenderung kepada hal-hal
yang sejenis perbuatan seks bebas, berbeda dengan remaja atau siswa sekolah
diperkotaan yang menganggap seks bebas itu merupakan hal yang biasa.
Mungkin karena dikita remaja-remaja ataupun pelajar
sekolah masih bisa terkontrol terhadap perilaku yang menyimpang kepada seks
bebas dan belum banyak terpengaruh terhadap kegiatan perilaku seks bebas,
meskipun ada salah sedikit remaja yang telah melakukannya.
BAB V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :
1)
Dampak-dampak
yang di timbulkan dari pergaulan
seks bebas dapat berakibat
negatif bagi psikolog, maupun kehidupan remaja
2)
penyakit
yang ditimbulkan dari seks bebas dapat menular dan beresiko menyebabkan kematian
3)
Dapat menimbulkan dampak buruk bagi perubahan sikap, etika, dan moral remaja dilingkungan keluarga maupun masyarakat
4)
penyebab maraknya pergaulan seks bebas adalah sebagai berikut :
Ø kurangnya pengawasan dari orang tua,
Ø kurangnya kesadaran tentang bahaya pergaulan seks bebas,
Ø kurangnya pendidikan baik formal maupun nonformal tentang bahaya pergaulan bebas apalagi pengaruh pergaulan seks bebas bagi kehiduan remaja,
Ø semakin berkurangnya kesadaran dalam diri sendiri
tentang bagaimana etika maupun moral yang baik dilingkungan masyarakat, dan yang terakhir adalah
Ø pengaruh lingkungan yang kuat bagi pembentukan sikap, dan karakter remaja
5.2 Saran
Berdasarkan hasil-hasil penelitian
diatas, peneliti menyarankan :
1)
Sebaiknya, Orang tua lebih teliti dalam mengawasi
pergaulan anaknya
2)
Lebih berhati-hati dalam bergaul dan memilih
teman bermain
3)
Memilih lingkungan yang baik buat bergaul dan
bermain
4)
Adanya sosialisasi kesadaran tentang bahaya pergaulan seks bebas
bagi kehidupan remaja, dan yang terpenting adalah :
5)
Lebih mendekatkan diri kepada Allah swt.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
( dalam lampiran-lampiran sertakan photo-photo penelitian baik penelitian lapangan ataupun ketika penyebaran angket guna menjadikan bukti bahwa kita telah melakukan penelitian. tetapi jangan lupa identitas orang yang kita jadikan objek harus dijaga kerahasiannya demi menjaga identitas orang tersebut )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar